Kamis, 31 Mei 2012

BAB (3) MAR’AH SHOLIHAH KEPADA ORANG TUA YANG TELAH LANJUT USIA (JOMPO)


                Kaum perempuan pada umumnya adalah pemegang kunci dapur, mengatur keperluan dapur sehari-harinya untuk kebutuhan makan. Maka dari itu perlu untuk di terangkan, bagaimana kewajiban seorang pada Orang Tua yang sudah lanjut usia/jompo. Kuwajibannya seperti kepada anaknya yang masih kecil, malah harus lebih sabar dan telaten juga harus kuat perasaannya dari segala macam godaan syetan, karna syetan itu pasti membujuk agar bosen merawat orang tua.
                Harus di ingat-ingat kalau mengasuh anak kecil bagaimana repotnya bagaimana susahnya, namun orang tua selalu menghadapi dengan hati ikhlas dan sabar meminta supaya si anak panjang umur, ingin merawat anaknya sampai ia besar dan berumah tangga (rumah-rumah sendiri), tapi pikiran anak yang merawat orang tuanya yang sudah lanjut usia malah ingin supaya cepat-cepatlah lepas dari kesusahannya. Begitu halnya sama dengan berharap orang tuanya cepat hilang dari hidupnya, malah banyak diantaranya mendo’akan agar cepat meninggal.
                Dari itu seorang anak harus mensyukuri nikmat wujudnya (adanya dia di dunia) kalau tidak ada Bapak-Ibu, anak juga tidak akan pernah ada sampai hari kiamat sekalipun. Bila bisa merasa begitu (menyukuri) tentu tidak akan menjadi bosan merawat Bapak-Ibu yang sudah lanjut usia.
                Kalau anak tidak berpikir demikian, lalu akan capek dan tidak suka melihat Orangtuanya lalu kondisi Orangtua jadi awut-awutan bahkan tidak di rawat sama sekali. Bahkan tidak sampai di situ ada anak yang karna itu tega membunuh Orangtuanya sendiri hanya untuk mendapatkan harta warisannya.
                Di dalam hokum islam, anak kepada Orangtua itu aurat sekali, apalagi sampai membunuh, sedang hanya membentak saja hukumnya haram, seperti Firman Allah SWT ,, WALA TAQULLAHUMA UFFIN WA LA TANHAR HUMA,, Artinya; dan jangan kamu bicara kasar pada Bapak-Ibumu dan juga jangan membentak pada keduanya,,.
               
Adab anak kepada Orangtua yang sudah lanjut usia (jompo) yaitu:

1). Mengahadapi Orangtua yang telah lanjut usia harus lebih sabar dan telaten.

2). Meskipun Orangtua tidak mau makan, anak harus lebih mengerti, dan mengusahakan kebutuhannya, umpamanya sedang musim dingin ya sediakan selimut, hangat-hangat kalo perlu api unggun.

3). Susahnya dan buruknya Orangtua jangan di ghibah (gosipin).

4). Jangan memerintah/menyuruh meskipun pekerjaan yang ringan.

5). Dalam menyediakan kamar (menyiapkan) jangan di sia-siakan, apalagi sejeleknya kandang.

6). Meskipun sudah tidak bisa diajak musyawarah, tapi seorang anak bila punya hajat atau mau bepergian, supaya tetap meminta izin maksudnya untuk memohon restu.
~Meskipun hanya masalah pamit bisa menyebabkan kekecewaan bagi Orangtua, apalagi tiba-tiba saat bepergian menemui halangan, lantas Orangtua itu menyalahkan itu akibat pergi tidak pamit dengan Orangtua.

7). Saat Orangtua sedang sakit, anak harus menunggu dan jangan di tinggal pergi jauh.

8). Bila Orangtua masih mempunyai harta dunia, lebih utama untuk bekal mati maksudnya lebih baiknya untuk di wakafkan atau untuk amal jariyah. Anak harus lapang hatinya tidak mengincar apalagi mengharapkan warisan sebab itu bisa rusak kalau di pakai kepada hal-hal yang tidak berguna.

~Lebih buruk lagi kalau harta warisan malah di jadikan rebutan, sebab baiknya untuk bekal Orangtua nanti. Kalaupun tidak di wakafkan atau di amal jariyahkan pergunakanlah dengan baik dan hasilnya untuk sodaqoh jariyah atas nama Orangtua.

9). Bila bepergian jauh alangkah baiknya membelikan oleh-oleh untuk Orangtua. Sebab watak Orangtua yang sudah jompo itu kembali lagi seperti anak kecil, banyak mau dan suka minta ini itu pada anaknya, seperti anak kecil mengharap pemberian dari Orangtua.

10). Kalau ada tamu untuk ikut menghormati.

11). Anak harus terus memperhatikan bab ibadahnya dengan baik, kalau sudah tidak bisa mengambil wudhu sendiri supaya di bantu wudhunya.

12). Kalau sedang membahas (bicara) tentang hutang atau kekurangan bekal (bahan pakan dll), jangan sampai Orangtua mendengar, menghawatirkan membuat susahnya Orangtua dan ikut memikirkannya dan jadi tidak enak makan.

13). Menyenangkan Orangtua, kalau dapat hadiah atau oleh-oleh dari saudara biarlah Orangtua dulu yang mencicipi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar