Hukum Islam sangat menegaskan jika kedatangan tamu
harus menghormati dan memulyakan tamu tersebut, selain dari banyaknya pahala
tamu itu juga tidak bosan untuk berkunjung kembali. ,, KAMA TADINU TUDANU,,
yang artinya;,, seperti kamu memberi hutangan seperti juga kamu akan di
hutangi,, Orang itu akan mendapat ganjaran dari apa yang di lakukan/kerjakan.
Bila seseorang itu akli hormat maka akan di hormat, ahli memberi maka akan di
beri, ahli menyayangi maka akan pula di sayangi, ahli dalam menyembunyikan
keburukan orang lain maka keburukannyapun akan di tutupi dan begitu seterusnya.
Begitulah maka hormat kepada tamu di sunnahkan oleh para Rosul.
Hormat itu tidak berupa suguhan atau makanan, tapi
yang apa-apa yang menjadikan tamu itu nyaman itu sudah hasil (cukup), tamu akan
lebih memulyakan sang mempunya rumah.
Adab menerima tamu yaitu;
1). Ketika tamu datang dan
memberi salam, harus menjawab salamnya dengan lebih baik dari tamu tersebut dan
lebih semangat menyampaikannya.
2). Setelah tamu masuk dan
bersalaman segera di persilahkan duduk, karna sekalipun sudah di dalam rumah
tetap tidak sopan jika tamu duduk tanpa di persilahkan terlebih dahulu.
3). Kalau belum kenal supaya
ditanya namanya, anaknya siapa, desanya dan lain-lain. Lebih baik lagi di catat
di buku alamat siapa tau suatu saat di butuhkan dan sangat lebih bernanfaat.
4). Ketika duduk bersama tamu
bersikap tegak dan wajah bungah (berseri) jangan menampakan sikap susah.
5). Jangan menceritakan
tentang kesusahan dan penderitaan pribadi sendiri. Untuk menjaga kenyamanan.
6). Jika belum pernah bertamu
kesitu, supaya di beri tahu arah kiblat dan kamar kecil biar ketika dibutuhkan
sudah tau arah-arahnya.
7). Ketika ngobrol dengan tamu
supaya mengukur dari bidang tamu tersebut, jika tamunya tani bahaslah tentang
pertanian, jika pedagang bahaslah tentang ekonomi, jika ahli pergerakan
bahaslah tentang masyarakat, dan begitu seterusnya.
8). Ketika tamu masuk tidak
boleh bertanya “ Ada perlu apa” akibatnya jika tidak mempunyai
keperluan/kepentingan tidak akan bertamu kerumahmu. Maka dari itu anggaplah
tamu tersebut dating karna Allah Ta’ala.
9). Ketika tamu bertanya
“sehat..?(wilujeng)” anggaplah itu sebagai kalimat do’a dan jawablah
“Alhamdulillah sehat. (pangestunipun)”.
10). Supaya mengobrol dengan
rukun (enak/nyaman/kompak) ,
11). Ketika tamu hendak pamit,
supaya bertingkah seolah berharap jangan dulu pulang tentu dengan expresi yang
semangat, tapi jika benar-benar memaksa untuk pulang supaya di antar sampai
jalan besar (jalan raya). Jika tidak bisa supaya menyuruh anak atau saudara
untuk mengantar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar