Kamis, 31 Mei 2012

BAB (5). MAR’AH SHOLIHAH KEPADA TAMU

                Hukum Islam sangat menegaskan jika kedatangan tamu harus menghormati dan memulyakan tamu tersebut, selain dari banyaknya pahala tamu itu juga tidak bosan untuk berkunjung kembali. ,, KAMA TADINU TUDANU,, yang artinya;,, seperti kamu memberi hutangan seperti juga kamu akan di hutangi,, Orang itu akan mendapat ganjaran dari apa yang di lakukan/kerjakan. Bila seseorang itu akli hormat maka akan di hormat, ahli memberi maka akan di beri, ahli menyayangi maka akan pula di sayangi, ahli dalam menyembunyikan keburukan orang lain maka keburukannyapun akan di tutupi dan begitu seterusnya. Begitulah maka hormat kepada tamu di sunnahkan oleh para Rosul.
                Hormat itu tidak berupa suguhan atau makanan, tapi yang apa-apa yang menjadikan tamu itu nyaman itu sudah hasil (cukup), tamu akan lebih memulyakan sang mempunya rumah.

Adab menerima tamu yaitu;

1). Ketika tamu datang dan memberi salam, harus menjawab salamnya dengan lebih baik dari tamu tersebut dan lebih semangat menyampaikannya.

2). Setelah tamu masuk dan bersalaman segera di persilahkan duduk, karna sekalipun sudah di dalam rumah tetap tidak sopan jika tamu duduk tanpa di persilahkan terlebih dahulu.

3). Kalau belum kenal supaya ditanya namanya, anaknya siapa, desanya dan lain-lain. Lebih baik lagi di catat di buku alamat siapa tau suatu saat di butuhkan dan sangat lebih bernanfaat.

4). Ketika duduk bersama tamu bersikap tegak dan wajah bungah (berseri) jangan menampakan sikap susah.

5). Jangan menceritakan tentang kesusahan dan penderitaan pribadi sendiri. Untuk menjaga kenyamanan.

6). Jika belum pernah bertamu kesitu, supaya di beri tahu arah kiblat dan kamar kecil biar ketika dibutuhkan sudah tau arah-arahnya.

7). Ketika ngobrol dengan tamu supaya mengukur dari bidang tamu tersebut, jika tamunya tani bahaslah tentang pertanian, jika pedagang bahaslah tentang ekonomi, jika ahli pergerakan bahaslah tentang masyarakat, dan begitu seterusnya.

8). Ketika tamu masuk tidak boleh bertanya “ Ada perlu apa” akibatnya jika tidak mempunyai keperluan/kepentingan tidak akan bertamu kerumahmu. Maka dari itu anggaplah tamu tersebut dating karna Allah Ta’ala.

9). Ketika tamu bertanya “sehat..?(wilujeng)” anggaplah itu sebagai kalimat do’a dan jawablah “Alhamdulillah sehat. (pangestunipun)”.

10). Supaya mengobrol dengan rukun (enak/nyaman/kompak) ,

11). Ketika tamu hendak pamit, supaya bertingkah seolah berharap jangan dulu pulang tentu dengan expresi yang semangat, tapi jika benar-benar memaksa untuk pulang supaya di antar sampai jalan besar (jalan raya). Jika tidak bisa supaya menyuruh anak atau saudara untuk mengantar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar